Syair Cintaku, sebuah pesan sederhana untuk kamu. Dengan harapan semoga sampai kepadamu :)

2022

| Minggu, 02 Januari 2022 | |

Selamat tinggal 2021, dan selamat datang 2022. Semoga mimpi buruk gua telah selesai di penghujung tahun 2021 ini. Kalaupun gua bermimpi buruk (lagi) dihari esok, boleh lah yaa, tapi jangan dengan cerita yang sama. Terimakasih untuk semua orang-orang yang telah terlibat. Yaa, begitu banyak kesedihan dan tangisan yang terjadi di 2021. Gua sempat vakum lama dari blog ini, sekitar 5-6 bulan. Meskipun postingan terakhir (Jodoh) gua publikasikan tanggal 8 Agustus 2021, itu hanyalah postingan yang memang sudah gua jadwalkan saja. Dan mungkin sampai bulan April nanti, gua hanya membagikan postingan yang sudah lama gua tulis, dan gua jadwalkan publikasinya. Hanya postingan Syair Cintaku dan 2022 (ini) saja yang murni baru gua tulis baru-baru ini.

 

Begitu banyak cerita, duka, dan luka yang gua rasakan. Pertengahan bulan Juli, gua dikasih nikmat untuk mengenal virus copidiot. Lebih dari 2 minggu, badan gua lemas, dan sulit untuk beraktivitas. Makan tak nafsu, karena penciuman gua itu tidak ada. Mungkin dilain postingan, gua akan menceritakan lagi dengan jelas. Sehari, setelah gua mulai kembali beraktivitas, orang yang gua sayang, yaitu abah gua mengalami koma, bisa dibilang mengalami serangan stroke lanjutan (fase kedua), setelah fase pertamanya itu 2 tahun lalu. Seminggu abah gua koma, hingga akhirnya Tuhan memanggil abah gua untuk pulang kembali ke sisinya.

 

Syok, iya gua merasa syok berat, kehilangan orang yang begitu berarti untuk gua. Orang yang selalu mendukung gua, memfasilitasi gua, dan menjadi sosok bapak didalam rumah gua, meskipun beliau adalah seorang kakek. Gua benar-benar terpukul banget. Karena kejadian itu, skripsi gua sempat tertunda selama 2 bulan. Gua gak ada gairah, gak ada semangat untuk melanjutkan menulis skripsi kembali. Diri gua sudah hancur lebur saat itu. Hingga akhirnya gua sadar, mungkin selama hidupnya, abah mengharapkan kelulusan gua ini, dan gua dikasih kesempatan untuk sidang dihari terakhir. Benar-benar dihari terakhir. Dari 162 mahasiswa/mahasiswi yang lulus tahun ini, urutan gua nomor 158. Di hari terakhir bukan?

 

Faktanya memang kejam. Gua merasa, gua tidak diberikan kesempatan oleh abah untuk membalas budinya, untuk membahagiakannya, untuk membuktikan jadi cucu kebanggaannya. Sampai akhirpun, abah gak mau menyusahkan dan merepotkan cucu-cucunya. Itu menjadi kesedihan dan penyesalan terbesar gua. Tapi gua yakin, abah menaruh harapan untuk keberhasilan dan kesuksesan gua, meskipun beliau sudah tak ada disisi gua lagi. Bahkan, gua juga gak sanggup melihat abah menghembuskan nafas terakhirnya. Cuma gua merasa bahagia, abah pergi setelah gua menyelesaikan baca yasin untuk abah. Sehabis baca yasin, gua mencium pipi abah disaat abah masih membuka mata saat-saat terakhirnya. Gua minta maaf, dan pamit untuk pergi.

 

Selang sekitar 5 menit setelah gua pergi untuk menjemput tante gua, gua dapat kabar jika abah sudah tiada. Perasaan gua campur aduk, gua nangis dalam perjalanan. Antara sedih ditinggal oleh abah, dan bahagia karena abah sudah tidak merasakan sakit lagi. Uniknya, abah pulang ke sisi Allah itu pada tanggal 26 Dzulhijjah. Dimana tepat pada tanggal tersebut, 2 tahun lalu adalah hari dimana abah mengalami serangan stroke pertama kalinya. Seperti pertanda, seperti ada isyarat saja, seperti abah dikasih kesempatan untuk menyelesaikan urusan duniawinya sekaligus mengucapkan perpisahan kepada keluarganya. Dan jika urusan abah sudah selesai, abah akan pulang ditanggal yang sama, tepat 2 tahun setelah mengalami serangan stroke pertama itu. Yaa 2 tahun pas, gak kurang dan gak lebih. Cuma ini menurut perhitungan kalender Hijriyah yaa. Kalau menurut masehi, abah gua meninggal pada tanggal 5 Agustus 2021.

 

Gua pun akhirnya ikhlas merelakan kepergian abah. Jika itu memang yang terbaik untuk abah. Cuma saat itu, gua masih menyesal, gua masih marah dengan diri gua sendiri, gua belum bisa memaafkan diri gua sendiri, karena gua belum sempat menjadi cucu yang abah harapkan dan belum sempat untuk membalas budinya. Hanya itu penyesalan terbesar gua. Tapi kini gua sudah berdamai dengan diri gua sendiri. Tinggal gua harus membuktikannya, meskipun abah sudah tiada. Gua yakin, abah juga sudah tenang dan bahagia tinggal di Surga sana bersama orang-orang mukmin dan orang-orang tercintanya. Gua juga sangat yakin, didalam Surga sana, abah selalu mendoakan yang terbaik untuk keberhasilan anak-anak dan cucu-cucunya, gua yakin itu. Al-Fatihah khususon Abah Achmad Sayuti Malik bin Achmad Damanhuri... Aamiin.

 

Di penghujung tahun 2021, gua merayakan kelulusan kuliah gua (wisuda). Benar-benar momen perpisahan yang sangat emosional sekali. Gua mencoba kuat, tapi hati gua gak bisa dibohongi, gua menangis akan hal itu. Sedih, karena mungkin gua harus berpisah dengan teman-teman, dosen-dosen, kampus, dan tentunya dia. 4 tahun bukanlah waktu yang singkat. Begitu banyak kenangan yang sudah tercipta bersama. Rasa kekeluargaan juga sudah terjalin dengan baik. Berat memang meninggalkan kalian semua. Makanya gua sempat keluar grup selama 2 bulan, itu gua lakukan agar nantinya gua terbiasa. Apalagi gua termasuk orang yang cukup meramaikan grup dari awal dibuat. Gak ada alasan lain lagi kok, selain untuk membiasakan diri gua. Dan momen perpisahan itu begitu Indah, karena ditutup dengan gua foto bersama dengannya. Itu adalah kenangan yang paling terindah sekali. Terimakasih karena telah mau untuk foto bersama dengan gua. Setidaknya, gua memiliki kenangan yang bisa untuk gua abadikan.

 

2022, sudah yaa jangan sampai ada kesedihan lagi. Waktunya bagi gua untuk melakukan pembuktian, karena sudah bukan waktunya main-main lagi. Semoga keluarga gua, orangtua gua, terutama gua pribadi selalu diberikan nikmat kesehatan dan panjang umur. Selalu diberikan kehidupan yang barokah. Serta dilimpahkan rezeki yang banyak dan halal. Pokoknya semoga selalu dipermudahkan dalam segala urusan, dan gua segera dapat pekerjaan yang pasti lah, atau paling lama nganggur 3 bulan aja, jangan lebih hehehe. Cuma dalam hati gua yang paling dalam, gua ingin cepat-cepat mendapatkan pekerjaan. Agar bisa meringankan beban orangtua gua, mencukupi kebutuhan keluarga gua, dan membahagiakan adik-adik gua. Gua gak sabar untuk melakukan hal itu.

 

Harapan gua lainnya, semoga gua juga bisa menemukan seseorang untuk menjadi pendamping hidup gua, atau gua berani untuk mengungkapkan perasaan gua kepadanya. Jangan sampai gua menyesal kembali untuk kesekian kalinya. Karena kalau sampai itu terjadi, gua telah gagal hidup didunia ini, dan gua memang benar-benar dilahirkan untuk menjadi seorang #PecundangSejati. Mungkin anggapan gua sama dia berbeda, tapi bagi gua 3 tahun bukan waktu yang lama kok. Jadi tolong tunggu gua yaa, gua mohon. 3 tahun kan Cuma batasan akhirnya aja. Semoga secepatnya gua bisa memberikan kepastian, dan tidak menggantung perasaan ini terlalu lama lagi. Cuma kalau emang dipertengahan jalan dia jenuh, atau dia menemukan seseorang yang lebih pasti dari gua, dan bisa membuatnya bahagia, gua ikhlas kok. Mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Tapi, selama gua merasa kalau gua masih memiliki kesempatan, gua akan membuktikan, gua akan berjuang untuk meluluhkan hatinya, agar bisa bersatu dengannya, dan menjadi jodoh sejati dunia akhirat.

edit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama

Pesan Cinta untukmu yang tak pernah Tersampaikan.... Kau tak perlu cantik, Kau hanya perlu menjadi dirimu, Maka aku Jatuh Cinta. #SyairCintaku

© Design KakMans · 1998 · Pattern Template by Anak Adam Management · © Content SYAIR CINTAKU