Syair Cintaku, sebuah pesan sederhana untuk kamu. Dengan harapan semoga sampai kepadamu :)

Dialog Hati dan Pikiran 4

| Selasa, 21 Desember 2021 | |

Ketika hati dan pikiran tak lagi sama. Maka terjadilah Sebuah dialog singkat antara hati dan pikiran di dalam jiwa.


Pikiran : “Duhh gua khawatir banget, dia abis kecelakaan.”

Hati : “Wah lu khawatir? Terus apa yang lu lakukan?”

Pikiran : “Gua gak bisa melakukan apa-apa. Tapi jujur, gua beneran khawatir, apalagi mendengar dia kecelakaan, dan katanya dia sampai syok banget.”

Hati : “Ahh omong kosong. Kalo memang lu khawatir kepadanya, seharusnya lu bisa lah perhatian sedikit kepadanya. Lu tanya, kenapa dirinya. Padahal ada kesempatan lu berbicara berdua dengannya, ketika dia sedang sendiri. Mengapa lu gak memanfaatkan kesempatan itu untuk mendekatinya?”

Pikiran : “Gua ingin melakukan itu. Tapi apalah daya gua, gua selalu canggung ketika bertemu dengannya. Gua ngga tau harus memulai dengan perkataan apa.”

Hati : “Lu jadi laki-laki cemen banget sih. Mau sampai kapan lu seperti ini? Mau sampai kapan lu terus mencintai seseorang dalam diam? Apa menurut lu, dengan lu diam seperti ini, lu bisa mendapatkan dia? Apa dengan diam, dia bisa tau kalo lu mencintainya?”

Pikiran : “Entahlah, sampai kapan gua terus menerus seperti ini. Sampai kapan gua hanya terus memendam perasaan gua kepada seseorang. Tapi gua cukup senanglah, dia tidak terluka, hanya bagian kendaraannya saja ada yang tidak berfungsi.”

Hati : “Gua gak ngerti sama jalan pikir lu.”

Pikiran : “Gua juga ngga ngerti. Tapi biarkan sajalah mengalir begitu saja. Jika dia memang jodoh gua, kelak nanti akan disatukan kok.”

Hati : “Gak bakal lu bisa berjodoh dengan dia. Jodoh itu harus diperjuangkan, bukan di diemin gitu aja. Kalo lu memang merasa dia adalah cerminan dari diri lu, terus mau sampai kapan lu biarkan dia menunggu. Setidaknya, lu cari kepastian dulu, apakah benar dia mencintai lu sama seperti lu mencintai dia, ataukah tidak? Jika memang tidak, seenggaknya lu udah tau perasaan dia kepada lu itu seperti apa. Tapi kalo lu tetap ingin dia menjadi jodoh lu, yaa lu perjuangin dong. Jangan sampai kelak lu menyesali untuk kesekian kalinya.”

Pikiran : “Gua bisa aja memperjuangkannya. Tapi untuk saat ini, gua merasa masih belum layak dengannya. Gua gak punya apa-apa, dan gua juga belum jadi apa-apa. Gua takut gak bisa memenuhi kebutuhannya.”

Hati : “Ketakutan yang sangat konyol sekali. Jika memang dia mencintai lu, dia pasti akan menerima lu dari 0, dari lu belum jadi apa-apa dan gak punya apa-apa. Dia pasti akan mendukung dan menyemangati lu untuk terus melangkah maju kedepan. Dan lu juga bisa menjadikan dia sebagai motivasi lu. Dia pasti akan jadi sosok yang pengertian kok, dan dia akan memahami keadaan lu. Dia rela menemani dan menunggu lu sampai sukses.”

Pikiran : “Memang mudah apa yang lu katakan. Mungkin dia bisa menerima gua, tapi bagaimana dengan keluarga besarnya, bagaimana dengan saudara-saudaranya? Pasti mereka akan merendahkan gua. Pasti mereka akan menjauhkan dia dengan gua.”

Hati : “Kalo lu takut akan hal itu, hanya satu yang bisa lu lakukan, yaitu pembuktian. Lu buktiin kalo lu bisa membuatnya bahagia. Mereka seperti itu, karena mereka khawatir. Mereka takut seorang anak yang sudah dibesarkan dengan kasih sayang, tapi hidupnya tidak bahagia. Lu buktiin, bahwa lu pantas dengannya. Ayolah, lu laki-laki, lu punya tanggung jawab yang besar untuk keluarga lu nanti. Jangan lemah beginilah, jangan apa-apa langsung menyerah, padahal lu sendiri belum bertindak. Tapi kalo lu tetap seperti ini, hal yang pantas lu terima hanya satu, yaitu menderita. Yaa, lu pantas menderita tanpa cinta dan kasih sayang.

edit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Posting Lebih Baru Posting Lama

Pesan Cinta untukmu yang tak pernah Tersampaikan.... Kau tak perlu cantik, Kau hanya perlu menjadi dirimu, Maka aku Jatuh Cinta. #SyairCintaku

© Design KakMans · 1998 · Pattern Template by Anak Adam Management · © Content SYAIR CINTAKU